Rabu, 11 November 2009

Memaknai Hidup

Karena kita tidak bisa memilih ujian hidup
Hidup. Yah.. beginilah hidup. Hidup itu penuh liku, jadi jangan harap jalan yang akan kita hadapi lempeng-lempeng aja. Pasti ada belokan-belokan, tanjakan-turunan, jalan licin, jalan berlumpur, berair, jalan berbatu, dll. Semua itu harus kita hadapi dalam keadaan siap atau tidak.

Kadang aku bertanya dalam hati, “Kenapa musti aku sih yang ngalamin kejadian kayak gini?”, “Kenapa yang lain nggak?”, kenapa kenapa dan kenapa. Seolah-olah pertanyaan itu nggak habis-habis muncul dari pikiranku. 

Aku pernah baca artikel di sebuah situs islami, judulnya “Karena Kita Tidak Bisa Memilih Ujian Hidup”. Ada benernya juga. Sendainya saja kita bisa memilih ujian hidup, tentu kita akan milih yang enak-enak, yang sekiranya bisa kita lewati. Tapi sayangnya, Allah sudah menyiapkan sendiri ujian hidup yang harus dihadapi setiap makhluk-Nya.

Setiap orang punya ujian hidup yang berbeda. Tidak perlu disesali mengapa harus kita yang mendapatkan ujian itu, karena yang memilihkannya adalah Allah. Dia pasti tau yang terbaik untuk setiap makhluk-Nya. Oleh sebab itu, kita hanya wajib untuk menjalankan semuanya semampu kita tanpa meratapi atau menyalahkan siapapun atas segala sesuatu yang menimpa kita. Bukan salah Allah memilihkan ujian ini untuk kita, tapi ini tergantung pilihan yang telah kita ambil sebelumnya. 

Kadang juga terbersit pikiran, “Kalau saja aku nggak mengambil jalan ini, pasti semuanya nggak akan seperti ini jadinya..” Memang betul, tapi itu adalah sebuah konsekuensi logis dari keputusan yang telah kita ambil sendiri.

Nggak perlu meratapi nasib, nggak perlu menyalahkan siapapun. Yang kita butuhkan adalah SEMANGAT untuk berjuang.



Semangat: antara “Berhenti Berharap” dan “Melompat Lebih Tinggi”

Semangat, Chaiyo, Ganbatte.. Semangat memang diperlukan untuk menjalani hidup agar semuanya terasa indah. Tapi, kadang aku lupa kalo ada suatu kata dalam Bahasa Indonesia yang disebut “semangat”. Kata yang membedakan antara “Berhenti Berharap” dan “Melompat Lebih Tinggi”. Btw, dua-duanya lagunya Sheila On 7 loh.

Semangat.. semangat.. semangat.. semangat menjalani hidup. Semangat menjalani ujian....

Kalo ada yang mau nanya sama aku, apa yang kamu inginkan (dan butuhkan) sekarang, aku akan jawab “Aku hanya butuh semangat itu...”

Aku nggak menyesali apa yang udah aku pilih, aku juga nggak menyesali jalan yang telah aku lewati, but... Ya Allah, please.. turn it back to me. Kembalikan semangat itu lagi 

1 komentar:

  1. http://tottemodaisuki.multiply.com/journal/item/29

    BalasHapus

Silahkan Berikan komentar Untuk kemajuan..